Sumber Kumparan.com |
Setiap tahun, masyarakat Hindu di Bali akan
memperingati Hari Raya Nyepi. Ini adalah upacara adat yang dilakukan secara
turun menurun setiap tahun Baru Saka.
Biasanya upacara Nyepi berlangsung selama 24 jam mulai
dari jam 06.00 WITA hingga jam 06.00 WITA keesokan harinya. Peringatan ini juga
identik dengan situasi yang tenang, damai, senyap tanpa aliran listrik.
Pengertian
Hari Raya Nyepi
Mengutip buku Nilai – Nilai Kearifan Lokal Masyarakat
Indonesia dan Impementasinya dalam Pendidikan Sekolah Dasar tulisan Karimatus Saidah, M.Pd, dkk
(2020:32), Nyepi adalah hari raya umat Hindu di Bali yang diperingati dengan
tidak menyalakan api (bahkan listrik), tidak bepergian ke luar rumah, dan tidak
emlakukan aktivitas fisik.
Selama Hari Raya Nyepi, pemuka masyarakat Hindu
berharap umat dapat melakukan instropeksi diri, meditasi atau ber-japam atau
menyebut nama – nama suci Tuhan berulang kali dalam hati.
Makna
Hari Raya Nyepi
Secara keseluruhan, upacara Nyepi merupakan sarana
perenungan untuk segala hal yang telah dilakukan. Tradisi ini juga menjadi
kesempatan untuk mengevaluasi diri sendiri hingga menjadi pribadi yang lebih
baik lagi di masa mendatang.
Upacara Nyepi juga menjadi bentuk ketaatan umat Hindu
di Bali untuk tidak bepergian, beraktivitas, menyalakan api atau listrik dan
momen untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Hari Raya Nyepi juga dilakukan untuk menjaga
keseimbangan bhuana agung dan bhuana alit atau titik pertemuan sifat negatif dan
positif.
Sumber Kumparan.com
Posting Komentar