photo via https://instagram.com/jayens_photograhy
Kedewasaan setiap orang
memang berbeda. Patokannya juga bukan hanya umur semata. Dewasa secara mental,
lebih dilihat dari bagaimana kamu menghadapi masalah. Tentunya seiring
berjalannya waktu, sikapmu seketika menghadapi masalah berbeda. Hal ini
dipengaruhi oleh pengalaman – pengalaman yang sudah kamu alami sebelumnya,
serta perkembangan pola piker yang membuatmu jauh lebih bijaksana.
Tapi dewasa itu seperti
apasih? Sikap yang dewasa itu bisa dilihat dari apa yang kamu lakukan sehari –
hari. Misalnya beberapa hal ini. Meski sepele, tapi menandakan kamu sudah jauh
lebih dewasa.
1. Kamu
bisa bersikap baik terhadap orang yang kamu benci sekalipun
Dalam hidup ini, kita
bisa bertemu dengan banyak model manusia. Ada yang menyenangkan, banyak juga
yang menyebalkan. Ada yang kamu sukai, ada juga yang sekedar melihatnya saja
sudah membuat moodmu anjlok. Namun, disatu sisi terkadang kita dituntut untuk
tetap berinteraksi dan bekerja sama dengan orang yang kita benci. Misalnya
dalam dunia kerja. Kamu mampu bersikap profesiona dengan tetap bekerja
sebaik-baiknya meski berpatner dengan orang yang tidak kamu suka. Kamu dewasa,
karena tidak mencampurkkan urusan kerja dengan urusan personal.
2. Kamu
bisa menahan diri untuk tidak membeli walaupun kamu pengen banget, karena
situasi yang tidak memungkinkan untuk itu
Pernah gak sih kamu
begitu ingin membeli sesuatu? Walaupun kalau ditanya, kamu juga tidak tahu apa
fungsinya. Atau setidaknya, kamu tidak butuh – butuh banget dan kalau tidak
beli kamu tetap akan bisa hidup dengan baik. Keinginanmu untuk membeli itu
didasari rasa ingin semata. Mungkin karena warnanya cantik, penasaran, atau
sekedar buang duit saja. Tapi di momen ini, kamu mampu menahan keinginan itu
meskipun kalau dipaksa, ya kamu sebenarnya mampu. Kamu mempertimbangkan
fungsinya dan situasi keuanganmu sendiri sebelum memutuskan sesuatu. Hal ini
tidak mudah lho..
3. Berantem
dan berseberangan dengan teman itu hal yang biasa. Kamu mau mengajak mereka
bicara untuk memutus aksi diam – diaman
Konon katanya, belum
benar – benar sahabat kalau kalian belum pernah bertengkar. Entah karena
sikapmu atau sikapnya yang kelewat menjengkelkan, perbedaan pendapat tentang
suatu hal hingga kesalahpahaman, kamu juga sama. Dengan sahabat baikmu
terkadang kamu berseberangan. Hal itu membuat kalian sempat diam-diaman. Namun
kamu berano mengajaknya bicara dan meluruskan semuanya. Bagaimanapun kamu
mengerti ini harus diselesaikan baik-baik kalau kamu tidak mau kehilangan
sahabatmu.
4. Saat
melakukan kesalahan, kamu akan berbesar hati mengakuinya. Bukan memutar fakta
dan mencoba membenarkan diri sendiri
Jika kamu melakukan
kesalahan, kamu bisa dengan lapang dada mengakuinya. Kamu menyadari kesalahanmu bukan malah mencari – cari alasan dan kambing
hitam untuk menutupi kesalahanmu. Mau mengakui kesalahan dan mau memperbaiki
diri supaya tidak salah lagi adalah salah satu ciri sikap yang dewasa. Tidak
semua orang bisa melakukannya lho. Lihat saja di media sosial, banyak tuh orang
– orang yang ribut saling menyalahkan.
5. Terkadang
kamu memang tidak tahu apa yang sedang dan harus kamu lakukan. Tapi kamu bisa
memutuskan dengan memahami berbagai risiko
Apakah orang yang sudah
dewasa selalu tahu apa yang dia lakukan? Apakah dewasa berarti mengetahui pasti
apa yang diinginkan dan apa yang harus dilakukan di setiap situasi? Tidak juga.
Karena kebanykan dari kita memang sering tidak tahu apa yang sedang dan harus
dilakukan. Terkadang hari – hari berjalan begitu saja seperti aliran air.
Namun, kamu tahu pasti kalau hidup itu sekumpulan keputusan yang harus diambil
dengan risikonya masing – masing . kamu juga tahu bahwa keputusan itu harus
diambil sendiri olehmu. Hidupmu adalah tanggungjawabmu. Itulah yang membuatmu
dewasa.
6. Sudah
berusaha sekeras – kerasnya tapi hasil yang baik tidak datang. Kamu pun tetap
bisa tertawa dan bilang “Ya Sudahlah, tidak semua keinginan bisa didapatkan”
Menerima kegagalan itu
luar biasa sulitnya. Bayangkan saja, kamu begitu menginginkan suatu hal ini.
Kamu sudah mengusahakan yang terbaik dan mengorbankan beberapa hal yang
sebenarnya sama berharganya. Namun setelah usaha yang sedemikian keras,
nyatanya hasil yang diharapkan tidak bisa didapatkan. Sakit sekali kan? Kecewa
kan? Tapi kamu mengerti bahwa kehendak semesta terkadang memang membingkungkan.
Ketika kegagalan lagi – lagi datang, kamu tetap bisa tersenyum meski perihnya
bukan main – main.
Posting Komentar