Seiring bertambahnya usia, ada banyak proses perubahan dan penyesuaian yang perlu kita lakukan. Termasuk dalam menyesuaikan ekspresi wajah yang kita berikan pada orang lain. Kita bisa saja tersenyum pada orang lain meski masih ada luka di dalam hati yang bersemayam.
Mungkin memang tak setiap waktu. Ada saatnya kita mengizinkan diri untuk jujur menyelaraskan ekspresi wajah dan perasan kita. Tapi ada saatnya kita memilih untuk menampilkan senyuman pada orang lain supaya tidak membuatnya terbebani.
“Sometimes we hold on to that hurt, imprisoning ourselves, asking: Will these people ever understand the pain I had to endure? It wasn’t anymore about what they have done, or will any person ever show remorse, but about the question: Will they know the hurt a small girl had to go through night after night, crying herself to sleep? ”― Chimnese Davids, Redeeming Soul
Ada yang baru merasakan patah hati. Ada yang baru mengalami pedihnya dikhianati. Mungkin ada juga yang merasa sedang diperlakukan tidak adil oleh orang-orang terdekat. Luka di dalam hati selalu butuh waktu untuk sembuh. Kadang ketika kita sudah mengupayakan yang terbaik untuk memulihkan diri, hal terakhir yang bisa kita lakukan adalah membiarkan luka itu mengering sendiri.
Tak Perlu Menuntut Semua Orang Memahami Perasaan Kita
“Healing our wounds requires that we be willing to feel all of the uncomfortable emotions that lie within them.”― Jessica Moore
Tidak semua orang perlu tahu luka yang sedang kita rasakan. Kadang kita memang perlu berpura-pura tersenyum di depan orang lain. Hal ini pun demi kebaikan kita sendiri. Meski sesudahnya saat kita sedang sendiri kita akan menangis seorang diri, setidaknya kita masih percaya bahwa kita masih punya kekuatan untuk melangkah ke depan. Tak semua orang perlu dituntut untuk mengasihani kita. Sebab satu-satunya orang yang bisa kita andalkan untuk membuat kita kuat jalani hidup ini adalah diri kita sendiri.
Semoga Luka Hatimu Segera Sembuh
“No matter how much you cry, the tears will dry. No matter how many nightmares, flashbacks, visions, or terrors you endure, they will pass. To weather these in order to find your true self and the happiness you deserve, that is not a risk. To waste the time you have in this body, never showing your soul to yourself or anyone else, living in fearful misery – that is really the most dangerous thing you can do.”― Vironika Tugaleva, The Love Mindset
Air mata akan mengering. Rasa perih akan luruh. Kesedihan akan perlahan memudar. Walau masih ada luka hati yang belum sembuh, tetaplah berterima kasih pada dirimu. Berterima kasih pada dirimu yang masih bertahan dan berjuang. Meski kadang masih harus pura-pura tersenyum, setidaknya kamu tidak menyerah jalani hidup ini.
Semoga luka hatimu segera sembuh. Semoga apa pun kesedihan yang sedang kamu alami saat ini bisa segera memudar. Semoga tak lama lagi kamu bisa tersenyum dengan hati yang lebih ringan, bukan untuk orang lain tapi untuk dirimu sendiri.
Posting Komentar