Ilustrasi Photo By https://instagram.com/prastyaamaharani |
Pernah merasa dunia tidak adil? Karena usaha yang kamu upayakan sepertinya sia-sia? Wajar saja jika kamu kecewa. Hal ini manusiawi jika kamu merasa tidak dihargai. Siapa yang tidak kesal dan kecewa jika apa yang diusahakan ternyata sia-sia. Usaha sudah kamu maksimalkan, ternyata semua tidak berjalan dengan baik.
Sebelum mengumpat dan marah dengan keadaan. Cobalah untuk bersikap tenang dan tidak perlu terbawa emosi. Coba lihat semuanya dengan cara yang berbeda. Menahan emosi dalam keadaan seperti itu memang tidak mudah. Tapi tidak ada salahnya bukan, jika kamu berusaha? Tidak semua harapan berakhir dengan baik – baik saja. Beberapa hal pada akhirnya juga akan membuatmu terjatuh dan merasa dunia tidak adil. Tapi tahukah kamu ada kalanya kamu perlu terjatuh? Terkadang ada kalanya kamu perlu jatuh, lalu bangkit untuk terjatuh kembali. Jangan menyerah, belajarlah untuk menghargai usahamu. Berjanjilah untuk bangkit dan memperbaiki kesalahan sehingga kedepannya lebih baik kembali.
Setiap pilihan selalu memiliki resiko, setiap keputusan yang kamu jalani juga selalu memiliki resiko. Tidak perlu memenganggap bahwa pilihanmu selalu salah, dan juga tidak perlu memaksa diri untuk menganggap semua usaha kamu berhasil. Nikmati saja semua prosesnya. Jangan selalu memaksakan kehendak. Adakalanya kamu perlu mencoba untuk menerima. Tidak selamanya hal buruk berakhir dengan tidak menyenangkan. Bisa jadi semua adalah awal dari kebahagiaanmu. Jika kamu terjatuh sekali, artinya kamu harus bangkit untuk jatuh yang kedua kalinya.
Mencemaskan Masa Depan Yang Belum Terjadi Membuatmu Tidak Menikmati Masa Sekarang
Memikirkan masa depan memang sah-sah saja. Namun, saat masa depan justru berubah menjadi kecemasan, sudah seharusnya dihentikan. Cita- cita dan harapanmu pun bisa saja berhenti di tengah jalan atau mungkin lenyap dilahap rasa cemas. Alih – alih memikirkan masa depan justru membuat hidupmu di masa kini terlewati begitu saja. Ada baiknya kamu menimbang – nimbang lagi kenapa tak seharusnya masa depanmu itu kamu cemaskan dengan berlebihan. Jalani saja harimu dengan doa dan usaha yang seimbang.
Fokuslah Pada Apa Yang Sekarang Harus Kamu Lakukan
Saat teman – temanmu sudah bergerak melakukan banyak hal, menciptakan karya ini itu dan mengumpulkan segala macam pengalaman. Kamu yang sibuk memikirkan masa depan justru diam di tempat. Kecemasan pada masa depan membuatmu sering takut untuk mengambil langkah baru yang mengharuskan keluar dari zona aman. Sebaik – baiknya masa depan adalah penuh dengan lika liku kehidupan.
Ingat Juga Orang Tua Yang Harusnya Kamu Pikirkan Sekarang Selama Mereka Masih Ada, Karena Belum Tentu Di Masa Depan Kamu Masih Bisa Bersama Mereka
Jauh sebelum kamu hadir di dunia, masa depanmu sudah berada dalam genggaman doa mereka. Setelah kamu lahir, mereka mengusahakan segala daya untuk bantu membangunkan masa depanmu. Sendiri. Kamu lupa dengan waktu mereka yang setiap harinya berkurang.
Asal kamu tahu, ayah dan ibumu tak selamanya menemanimu. Mereka pun takkan pernah tahu kapan waktunya melepaskanmu menjalani kehidupan tanpa kehadiran mereka lagi. Karena itu, selagi mereka masih ada di sisimu tak usah terlalu sibuk memikirkan hal yang belum terjadi. Pikikan bagaimana kamu harus menyayangi mereka tanpa membuat mereka sedih dan kecewa.
Waktumu Sangatlah Berharga
Waktu bukan hanya uang, tapi juga kesempatan yang tak boleh kamu buang begitu saja. Kalau bukan dari sekarang kamu bekerja keras untuk mewujudkan segala cita – cita dan harapan, lalu kapan lagi? Mau tidak mau, setiap hari kamu dituntut untuk lebih banyak bertindak, jangan beri kesempatan kepada angan yang membawamu pada ketidakpastian hidup.
Percaya dengan kekuatan doa dan usaha lebih bijak menunggu masa depanmu yang sudah tertata dengan sendirinya. Tertata dengan daya dan upaya yang kamu lakukan. Sang pelukis semesta tak akan pernah tertidur sedetikpun. Jadi, pastikan masa depanmu tak akan tertukar oleh siapapun berkar doa dan usahamu.
Posting Komentar