“Kamu tahu nggak, Andi udah punya pacar baru!” Kata Amel kepadaku
“Iya tahu, kok. Pacarnya itu teman SD ku dulu.” Jawabku
“Oh ya? Tapi katanya hubungannya lagi nggak baik-baik aja sekarang.” Balas Amel.
“Yah, paling si Andi-nya lagi yang nggak beres. Soalnya dia yang mutusin aku. Eh, anyway besok aku mau reunian SD, penasaran kira-kira Andi datang juga nggak yah?”
“Bisa jadi tuh. Kamu datang gih! Lihat ekspresinya dia gimana, kikuk apa nggak! Sekalian juga tunjukin ke dia kalo kamu udah punya tunangan!” Seru Amel
“Pastinya dong”
Keesokan harinya aku pun reuni bersama teman SD ku. Ternyata sesuai dugaan, si Andi juga datang bersama pacarnya yang tak lain adalah teman SD ku, Dillah. Aku melihat ekspresinya yang terlihat sangat terkejut melihatku terutama setelah aku memperkenalkan tunanganku padanya. Aku berlagak seolah-olah tidak pernah berhubungan dengannya.
Seperti yang dikatakan Amel, memang mereka berdua tampak tidak baik-baik saja. Belum sempat acara reuni selesai, Andi sudah kelihatan gelisah mau pulang. Dillah pun terlihat ngambek kepada Andi. Andi pun dicuekin dan akhirnya ia pulang sendiri.
“Sepertinya si Andi panas lihat kamu dan tunangan kamu mesra dan akur banget. Sementara dia sendiri dicuekin terus sama Dillah.” Kata Adel keesokan harinya saat aku bertemu di kantor.
Iya lah, dia baru aja diputusin Dillah tadi pagi loh! Prinsip hidup sederhana, jika tidak ingin digituin, jangan ngegituin. Karma dia udah mutusin aku dulu!
Posting Komentar