Perihal perasaan, pasangan, dan jodoh memang menjadi sebuah rahasia yang bahkan kamu sendiri nggak pernah benar-benar tahu akan jadi seperti apa. Mungkin, banyak di antara kamu yang sudah menjalin cinta sampai memakan waktu yang nggak sebentar, namun berujung pada akhir yang membuat hatimu terluka. Ya, semacam takdir yang nggak bisa kamu lawan.
Meski kamu sudah berusaha memperjuangkannya, tapi kalau jodohmu bukan dia, kamu bisa apa?
Berangkat dari hal itulah, ada beberapa hal yang perlu kamu pahami dan lakukan agar saat takdir berkata lain pada hubunganmu dan dia, kamu bisa menerimanya dengan mudah dan rasa sakitmu nggak terlalu dalam kamu genggam. Untuk itu, yuk, sama-sama memahami hal-hal di bawah ini demi dia si jodohmu yang sesungguhnya 🙂
Menjaga hati memang perlu. Tapi ingat, sampai dia benar-benar melamar jangan pernah tutup hatimu
Ketika kamu sudah memiliki seorang pacar, kamu pasti akan berusaha setengah mati untuk mempertahankan dan membuatnya bahagia. Wajar memang rasanya kalau kamu melakukan itu, tapi kamu juga harus ingat jika dia yang mendapingimu saat ini belum tentu bisa jadi pelabuhan terakhir kisah cintamu.
Untuk itu, rasanya kamu perlu tetap membuka hatimu buat orang lain. Kamu memang harus menjaganya, namun bukan berarti kamu benar-benar menutup hatimu, selama kamu tau bagaimana batasan yang harus kamu jalani semua juga akan baik-baik aja kok. Toh, membuka hati bukan berarti kamu nggak setia, dengan melakukan itu kamu hanya mencoba untuk menemukan yang terbaik dari dia yang sudah baik.
Punya pacar bukan berarti tutup buku lalu nggak bisa memilih. Kalau ada yang lebih baik segalanya, kamu layak mendapatkannya
Ketika kamu hidup di antara banyak pilihan, maka wajib hukumnya untuk kamu bersyukur, karena dengan itu kamu punya banyak kesempatan untuk mendapatkan banyak hal yang terbaik dalam hidupmu. Pilihan itu juga berlaku ketika kamu berusaha mendapatkan jodoh yang kamu cari. Meski kamu memiliki pacar, kamu juga masih punya kesempatan kok untuk memilih.
Proses memilih dia yang terbaik memang mungkin agak susah untuk kamu lakukan, namun kalau kamu mau berbicara pada hatimu untuk menentukan siapa yang terbaik, bukan berarti kamu nggak bisa melakukan itu. Selama belum ada janur kuning yang melengkung di depan rumahmu, kamu masih boleh memilih dia yang terbaik untuk menemani perjalanan hidupmu selanjutnya.
Bicara soal restu, perjuangkanlah semampumu. Nggak perlu memaksa 🙂Restu dari orang tua menjadi salah satu yang paling penting dalam jalinan hubunganmu dan dia. Rasanya mereka punya sebuah feeling yang begitu kuat, sehingga tanpa perlu waktu yang lama mereka bisa menilai apakah dia adalah yang terbaik buatmu atau bukan.
Ketika memang orang tuamu nggak memberikan restu, kamu nggak perlu marah, kamu perlu mencernanya dengan baik dan mungkin juga harus memikirkan kembali bagaimana hubunganmu dengan dia. Karena, ingatlah satu hal bahwa nggak ada orang tua yang menginginkan anaknya salah memilih pendamping hidup, mereka hanya mau kamu terus bahagia sampai akhir hidupmu 🙂
Jodoh itu bukan ojek online yang bisa kamu order berkali-kali. Coba nilai dia. Lalu pikirkan, “Bisa nggak ya aku hidup sama dia selamanya?”
Ketika kamu memiliki hubungan dengan dia, kamu pasti akan kenal betul siapa dan bagaimana sosoknya, terlebih jika kamu sudah menjalani hubungan itu selama beberapa waktu yang nggak sebentar. Dari hal itu sebenarnya kamu sudah memiliki sebuah bekal untuk memikirkan dan memberikan penilaian untuknya.
Buatlah nilai untuk meyakinkan dirimu, apa kamu yakin akan menghabiskan sisa hidupmu bersama dia dengan segala kondisi yang ada di dalam dirinya. Nggak ada salahnya kok kamu melakukan itu, sebelum terlambat dan sebelum timbul penyesalan di dalam hatimu.
Malas putus karena udah terlalu lama? Ingat saja kamu akan menghabiskan ‘selamanya’ setelah ada ucapan ‘Saya terima nikahnya’
kalau sudah nggak nyaman, apa mau dikata?
Rasa nyaman pasti menjadi modal utama buatmu menjalani hubungan bersama dia. Mungkin kalau kamu nggak nyaman ada di dekatnya, kamu nggak akan mau mengaitkan hatimu padanya. Namun, meski begitu nggak menutup kemungkinan rasa nyaman itu berubah menjadi sebuah hal yang nggak bisa lagi kamu tahan, sampai akhirnya kamu sendiri nggak lagi bisa merasakan kenyamanan itu sendiri.
Kalau memang kamu nggak lagi punya perasaan yang nyaman seperti sebelumnya, kamu nggak perlu kok memaksakan diri untuk kembali nyaman atau bahkan hanya berpura-pura nyaman, lantaran kamu memikirkan hubungan yang kamu jalani sama dia sudah terlalu lama. Justru, semakin lama kamu memendam rasa nggak nyaman itu, semakin lama juga hubungan kalian punya hubungan yang sehat. Jadi, rasaya memang kamu nggak perlu memaksakan diri,
Kadang kamu malu mengakhiri hubungan yang sudah terkesan serius. Jodoh harusnya nggak berdasarkan pada malu, tapi mau
Secara nggak sadar, mungkin ada di antara kamu yang tetap mempertahankan hubungan atas dasar malu atau gengsi untuk mengakhirinya lantaran kamu sudah berusaha menjaganya sekian lama. Kamu terlalu enggan untuk mendengar apa kata orang lain yang membicarakan kandasnya hubunganmu sama dia.
Kalau kamu memang melakukannya, lebih baik berusahalah jujur pada apa yang ada di dalam hatimu. Nggak perlu repot memikirkan bagaimana pandangan orang lain yang menyayangkan hubunganmu, toh, kamu yang tau bagaimana rasanya dan kamu sendiri yang menjalani hidupmu. 🙂
Kamu memang sudah berusaha sedemikian rupa. Untuk itu jangan lupa bawa dalam doa agar jodohmu yang sebenarnya segera menjadi wujud nyata 🙂 kubawakamu dalam doa yang dalam dan diam-diam.
Pada akhirnya, semua yang kamu lakukan dan usahakan akan kembali pada takdir dari Sang Pencipta. Manusia memang memiliki tugas untuk melakukan itu, tapi jangan lupa jika semua keputusan dalam hidupmu sudah ada yang mengatur.
Untuk itu, agar semua usaha yang sudah kamu lakukan nggak sekadar jadi sia-sia, kamu juga wajib membawanya dalam rapalan doa-doamu, agar jodohmu yang sebenarnya bisa segera menjadi wujud nyata di dalam hidupmu.
Kira-kira itulah yang harus kamu pahami dan rasanya perlu kamu lakukan supaya kamu nggak salah dalam menemukan dan menentukan siapa dia yang layak dijadikan pendamping di sisa umurmu. Jujurlah pada apa yang kamu jalani, setidaknya dengan begitu kamu akan mampu mengurangi rasa sakit itu sendiri 🙂
Posting Komentar