Dulu seseorang mengatakan cinta itu saling melengkapi.
Ternyata dalam realita, cinta yang sesungguhnya itu bukan saling melengkapi tapi saling menguatkan.
Karena dengan saling menguatkan, cinta akan memiliki pondasi yang kokoh.
Jika cinta saling melengkapi itu adalah sebuah kebohongan, karena dengan saling melengkapi kita meminta pasangan untuk merubah sifat burukknya.
sebagai contoh cinta yang saling melengkapi adalah seorang lelaki mempunyai sifat boros dan menginginkan pasangan yang pandai menabung. Itu adaalah percuma karena berubah lebih baik itu datang dari diri sendiri bukan dari orang lain, karena pasti lelaki boros tersebut akan tetap menghabiskan uang meskipun pasangannya rajin menabung.
Jadi sebenarnya memang cinta itu harus saling menguatkan bukan saling melengkapi.
Dan ketika memasuki sebuah hubungan yang lebih serius, cinta itu akan dengan sendirinya membuat seseorang mengalah karena rasa cinta terhadap pasangan.
Pasangan yang baik tidak akan memaksa untuk merubahmu menjadi orang lain tapi dia memberikan dukungan untuk semua hal baik yang telah kamu lakukan.
Karena yang menjadikan hubungan itu nyaman adalah sebuah tujuan yang sama, atau sesuatu yang ingin dicapai antara kamu dan pasangan.
Hubungan tidak akan pernah membosankan dan tidak akan pernah ada pertengkaran yang melemahkan melainkan menguatkan ketika dalam menjalani sebuah hubungan setiap individu ingin merubah diriny ke arah yang lebih baik. Yang membuat hubungan menjadi sia-sia adalah ketika kamu menjadikan sebuah hubungan otoriter yang membuat pasanganmu tidak nyaman.
Cemburu adalah hal yang wajar tapi jika berlebihan akan menjadi boomerang dalam sebuah hubungan. Ada baiknya komitmen yang menguatkan akan meredakan segala bentuk kecemburuan.
Jangan lupa juga ya guys, jangan pernah memaksakan kehendak. Karena Tuhan punya rencana yang indah buat kamu. Jika ternyata "dia" bukanlah jodohmu.
Tetaplah menjadi baik karena pasti dipertemukan dengan yang baik 🙂
Posting Komentar