Kebahagian istri akan berpengaruh terhadap mudahnya suami mendapat rezeki. Sejumlah teori dalam ajaran agama manapun mengisyaratkan terkait ini. Bagaimana penjelasannya?
Dalam ajaran agama apapun seorang suami harus membahagiakan istrinya menyebutkan seorang suami yang paling sempurna adalah yang paling baik hatinya. Dan sebaik-baiknya seorang suami adalah yang paling baik terhadap istrinyaSuami yang teladan adalah suami yang sangat memuliakan istrinya. Ia senantiasa membuat istrinya bahagia dan gembira. Sang suami yang baik itu pun selalu memanggil istrinya dengan panggilan terbaik yang membuat perasaan istrinya amat dihargai, dihormati dan dimuliakan.
Lalu bagaimana hubungan kebahagiaan istri dengan lancarnya rezeki?
Percayalah, membahagiakan istri merupakan salah satu pembuka pintu rezeki yang paling lebar untuk keluarga. Ada sejumlah alasan yang tak bisa dibantah bahwa rezeki dan kebahagiaan istri merupakan kunci rezeki keluarga.
1. Istri merupakan bidadari kedua dan ibu kandung adalah bidadari pertama. Doa yang diselaraskan dengan sepasang bidadari dalam kehidupan seorang pria ini akan menembus langit dan mempercepat turunnya rezeki.
2. Ketika istri bahagia, maka semua anggota keluarga akan bahagia. Ketika istri menjalani hidup dengan positif, maka semua anggota keluarga juga menjalani hidup dengan positif.
3. Istri yang bahagia akan menjadi penyemangat untuk suami dalam mencari rezeki. Ia pun akan menjadi tempat pulang yang menenangkan setelah suami mencari rezeki.
4. Istri yang bahagia akan selalu memberikan dukungan dalam keadaan apa pun, Dengan begini, suami bisa punya semangat untuk selalu bangkit lagi setiap menghadapi kesulitan.
5. Istri yang bahagia akan senantiasa bersyukur atas uang pemberian suami, berapa pun nilainya. Dan orang yang mensyukuri nikmat, akan diberi kenikmatan yang berlipat ganda.
Dalam teori terbalik, istri yang marah, murung dan banyak mengeluh akan berdampak pula pada konsentrasi dan semangat suami rezeki. Kondisi ini akan menghalangi semangat suami mencari rezeki. Terlebih, karena suasana hati istri yang tidak jernih, doa yang biasa disematkan saat suami pergi, tidak lagi terucap.
Namun demikian, ini bukan menjadi alasan atau modus istri untuk mudah marah atau pura-pura tidak bahagia hanya karena keinginannya tidak terpenuhi. Karena bagaimanapun, suami memegang peran utama dalam keluarga. Salah satunya adalah memberikan nafkah, baik secara lahir maupun batin.
Begitupun suami, setidaknya harus memahami bentuk nafkah lahir istri. Beberapa diantaranya adalah memberikan seluruh gajinya ke istri, entah itu tunai maupun non tunai.
Kedua, memberikan sisa uang belanja setelah dikurangi biaya operasional. Sebenarnya cara ini hampir sampa dengan cara sebelumnya. Hanya, suami dan istri sama-sama menghitung kebutuhan rumah tangga. Dan ketiga, suami memberikan uang kepada istri baik secara harian atau mingguan berdasarkan jumlah pengeluaran.
Sebab, salah satu keutamaan menikah adalah terbukanya pintu rejeki. Dari rezeki sendiri akan ditambah dengan rezeki istri-suami dan rezeki dari anak-anak kelak yang dianugerahi oleh Tuhan. Tentu saja, kerjasama dan saling mengisi antara suami istri bisa menjadi syarat kebahagiaan dalam membina keluarga, baik kebahagiaan duniawi maupun ukhrawi.
Posting Komentar