Aku ini memang seorang yang tercipta dengan sifat keras kepala, bahkan kamu tahu jelas akan hal tersebut sehingga kamu bisa memahami aku dengan benar. Oleh sebab itulah menjalani hubungan denganmu terasa menyenangkan, karena kita saling melengkapi satu sama lain.
Suatu ketika aku sempat membencimu dengan segala sifatmu yang selalu merasa bahwa apa yang kamu pikirkan adalah suatu kebenaran. Aku tau sifatmu yang pendiam dan selalu memberikan solusi harusnya menjadi suatu kebahagiaan untukku.Tapi entah mengapa dikala itu, aku merasa bosan.
Bosan dengan hubungan yang kita jalani, sehingga akhirnya aku memilih pergi darimu. Kau memang pernah berbicara padaku bahwa lelaki yang tulus akan selalu kalah dengan yang tampan.
Setelah kita berpisah kamu dengan duniamu dan aku dengan duniaku, kita berdua saling menghilang satu sama lain. Dan di tahun yang tak pernah aku duga, Tuhan mempertemukan dengan kamu kembali di saat aku dan kamu sudah tidak memiliki pasangan. Jalan Tuhan untuk mempertemukan kembali yang hilang sungguh unik, setelah aku menjalani kehidupan tanpa kamu.
Aku jadi ingat perkataanmu dulu, dan ternyata apa yang kamu anggap benar itu salah. Karena ternyata yang tulus akan selalu mendapatkan tempat yang indah daripada yang tampan. Cara tuhan yang mempertemukan aku denganmu membuatku sadar bahwa apa yang kita anggap lebih baik ternyata tidak seperti apa yang kita bayangkan setelah kita jalani.
Sempat menyiakan-nyiakan orang tulus yang pernah ada di hidupku, membuat peperangan batin dalam diriku. Pertemuan denganmu semoga takdir Tuhan untuk menyatukan yang telah hilang. Penyesalan selalu datang terlambat, memang ketika ketampanan mengalahkan ketulusan itu pasti akan berakhir buruk. Namun, sebuah ketulusan akan selalu menjadi sebuah kebaikan jika kita menyadarinya lebih awal. Ketulusan akan selalu menjadi berlian yang ditimbun tanpa seorang pun dapat melihat, ketampanan hanya ada di permukaan dan sesaat.
Pilihlah sesuatu dengan hati dan ketulusan, karena dengan seseorang yang tulus, dia tidak akan pernah meninggalkanmu.
Posting Komentar