Sibuk Mencintai Orang Lain Membuat Cinta Kepada Diri Sendiri Kehilangan Maknanya

Sibuk Mencintai Orang Lain Membuat Cinta Kepada Diri Sendiri Kehilangan Maknanya

Mencintai diri sendiri adalah suatu hal yang kini telah hilang maknanya. Beberapa kasus kriminalitas yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan banyaknya orang tidak mengenal dirinya sendiri. Bagaimana mau mencintai diri sendiri jika mengenal saja tidak.

Mencintai diri sendiri bukan berarti egois, tetapi bagaimana kita mampu memahami setiap kekurangan bahkan kelebihan diri kita. Kekurangan tidak menjadikan kita malas dan menyerah begitu pun kelebihan tidak menjadikan diri kita congkak. Manusia dengan segala keterbasannya memang diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan. Dengan begitu, manusia mampu berusaha dalam hidupnya, mampu mencari jati dirinya sendiri. Begitu adilnya Tuhan. 

Mampu menempatkan diri adalah salah satu indikasi kita dapat mencintai diri kita sendiri. Kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita bisa kita terima dengan seutuhnya. Itulah makna dari mencintai diri sendiri.

Kebanyakan orang sekarang takut akan penilaian buruk dari seseorang terhadap dirinya. Ia ingin menjadi 'si perfeksionis'. Sekarang, mana mungkin diri kita bisa sempurna dimata semua orang? Itu adalah sebuah kemustahilan. Penilaian buruk orang lain itu justru tidak langsung kita terima mentah-mentah dan sekejap mengubah diri kita seperti apa yang orang lain mau. Jangan sampai kehilangan identitas diri kita sendiri hanya karena penlilaian orang lain.

Kita juga memiliki nilai dan prinsip luhur yang kita pegang sendiri. Kita berhak menjadi diri sendiri. Kita berhak menentukan pilihan-pilihan yang tersedia dalam kehidupan ini. Layaknya orang lain juga berhak menilai diri kita, kita juga berhak menentukan pilihan terhadap penilaian tersebut.

Penilaian orang lain harus mampu kita olah menjadi bahan renungan. Jika penilaian itu buruk, maka mungkin waktunya berbenah, bukan untuk menyenangkan "si pemberi nilai" itu tetapi lebih kepada "self-improvement" atau pengembangan diri kita sendiri. Yang harus diingat adalah sebaik apapun diri kita tetap akan ada kekurangan di dalam diri kita, sikap kita bukan untuk meratapi dan berfokus pada kekurangan itu tetapi bagaimana diri kita mampu meneria semuanya dan menjadikannya energi yang baik bagi diri kita sendiri.

Belajar untuk mencintai diri sendiri mampu mengembangkan sudut pandang kita terhadap seseorang maupun sesuatu. Kita akan beranggapan bahwa orang lain pun sama dengan diri kita, mereka memiliki kekurangan dan kelebihan, tinggal bagaiamana kita memandangnya saja. Terhadap suatu masalah pun juga begitu, masalah datang bukan untuk memperkeruh suasana hati, tetapi untuk memberikan pelajaran kepada diri kita, mendorong diri kita untuk bisa menyelesaikan dan mencari solusinya.

Kebijaksanaan yang akan kita dapat jika kita mampu mencintai diri sendiri. Tidak ada kata terlambat untuk belajar selama kita masih hidup di dunia.