Hidup Tak Perlu Berdasarkan Standar Orang. ini 5 Alasannya!

Hidup Tak Perlu Berdasarkan Standar Orang. ini 5 Alasannya!
https://instagram.com/sonyapan
Berangkat dari kegelisahan akan diri sendiri yang bingung dengan arah tujuan hidup. Rasanya di umur 20-an ini apalagi zaman sekarang belum wisuda, belum kerja, belum nikah itu benar-benar definisi dari “hidup kamu gagal”. 

Rasa insecure dalam diri tuh seketika naik 100%. Dilingkup masyarakat sekarang misalnya, at least kita harus punya appearance yang mumpuni. Itupun belum cukup, perempuan yang cantik misalnya dia akan dianggap beruntung karena dengan fisiknya digadang-gadang bisa mendapatkan suami yang mapan kelak. Laki-laki yang good looking saja masih dianggap tidak mumpuni kalau belum bekerja atau mapan.

Lalu bagaimana jadinya dengan orang dengan tampang yang biasa saja, apalagi belum memenuhi kriteria “sukses” oleh masyarakat seperti wisuda, kerja atau menikah? Apa nggak disebut manusia gagal tuh?  Ada satu teman yang berceletuk “Eh, si A udah ngambil S2 di Singapura lho” seketika langsung ngerasa “Selama ini gua ngapain aja?”. Rasa insecure langsung melonjak jadi 180% dong.

Cuitan-cuitan di sosial media tentang bagaimana generasi millenial sukses di usia muda, para motivator muda yang mengklaim bahwa kita hanya perlu motivasi yang kuat dan berusaha keras dan itu benar adanya. Hanya saja, perlu diingat lagi  bahwa mereka  yang berbicara seperti itu adalah orang-orang dengan privilage yang tidak semua orang punya dan tidak semua orang bisa mendapatkan akses seperti yang mereka dapatkan. Orang-orang yang bermodalkan motivasi, belajar dan berusaha keras saja bisa dilewatkan dengan mereka yang punya “akses” lebih.

Bagaimana dengan kita yang sedang merasa sangat tertekan di semester akhir ini bagaimana harus menyusun skripsi ditengah kondisi keuangan yang tidak stabil, permasalahn keluarga, sedangkan teman-teman yang lain sudah sidang, wisuda bahkan ada yang sudah melanjutkan S2 di luar negeri. Rasanya tetap tersenyum, memberikan selamat tapi tetap ada rasa miris, “kapan bisa begini? Kapan bisa begitu?”.

“I belive we all need our own standards. Not standards set by others. Your own standard set yourself. But if you try to go by standards set by others, you’ll be unhappy your entire life” — Kim Sook

Adakah cara agar bisa berdamai dengan diri sendiri, dari gejolak tekanan yang dialami baik oleh lingkungan sekitar, orang tua, teman-teman maupun rasa tidak percaya akan diri kita sendiri?

1. Self love adalah kunci

Pertama, self love. Ini penting mengingat rasa insecure yang mucul itu akibat kurangnya rasa sayang kita terhadap diri sendiri. Tapi perlu diingat juga self love yang berlebihan tidak bisa membangun. Paksakan diri kamu untuk melakukan hal-hal kecil yang kamu sepelekan bisa jadi hal itu justru akan berdampak baik untuk kamu kedepannya. Misalnya bangun pagi, atau kebiasaan kecil yang buruk paksakan diri untuk berubah.

2. Jalan hidup setiap orang berbeda

Kedua, bagaimana kita sadar bahwa hidup kita dengan hidup orang lain itu berbeda, kehidupan itu bukan perlombaan. Bukan dari siapa yang cepat atau siapa yang lebih dulu tapi dari bagaimana kita mencintai  dan konsisten dengan apa yang kita kerjakan.

3. Apa yang membuat orang lain bahagia belum tentu akan membuat kamu bahagia

Ketiga, life goals setiap orang berbeda-beda, apa yang membuat orang lain bahagia belum tentu akan membuat kamu bahagia. Ada orang yang merasa bahagia setelah menikah, ada juga yang merasa bahagia karena mendapatkan profesi impiannya misalnya.

4. Wisuda lebih lama dari yang lain, bukanlah sebuah dosa!

Keempat, menormalisasikan bahwa wisuda umur 25 tahun bukan aib, menikah diumur 35 tahun itu biasa, menemukan cinta dan menikah diumur 20 tahun itu biasa, menemukan pekerjaan tetap diumur 30 tahun itu biasa, memilih untuk tidak menikah atau berkomitmen itu biasa. Setiap orang punya standar atas dirinya sendiri, jangan merasa berhak untuk menghakimi hidup orang lain.

5. Hidupmu pilihanmu

Terakhir, belajar dan bekerja keras tetap yang paling penting, tapi keberhasilan hidup bukan dari apa yang distandarisasikan orang lain. Hidupmu pilihanmu. Motivasi paling ampuh adalah motivasi dari dalam diri sendiri.