Salah satu sifat buruk yang sulit kita atasi ialah rasa gengsi. Kerap kali rasa gengsi ini membuat kita menjadi seseorang yang sombong dan arogan hingga tidak disukai banyak orang. Rasa gengsi sendiri bisa ada pada seseorang karena dipengaruhi oleh dua hal, yang pertama adalah memang pembawaan diri akibat pola asuh dan yang kedua akibat lingkungan sehari-hari.
Memiliki rasa gengsi mungkin dianggap bisa menaikkan harga diri dan status sosial namun ternyata dalam keseharian di masyarakat, sikap gengsi tidak hanya akan merugikan dirimu namun juga merugikan orang lain. Orang yang memiliki gengsi akan kesulitan berbaur dengan banyak orang karena didalam dirinya tertanam sebuah standar yang ditunjukkan lewat sikap.
Jika kamu berpikir bahwa gengsi bisa menaikkkan harga diri, justru sikap itu malah membuat orang jadi tidak bisa menghargaimu. Lebih baik memiliki sikap rendah hati sehingga kita bisa bergaul dengan siapa saja. Hidup dengan gengsi benar-benar akan merepotkan dan merugikanmu.
Nah, untuk lebih jelasnya, kali ini prempuanbali akan mengulas 5 alasan mengapa bersikap gengsi bisa merugikanmu. Simak ulasan selengkapnya berikut ini agar kamu tidak memelihara gengsi dan hidup dengan lebih bahagia.
1. Sulit Melakukan Pengembangan Diri
Alasan pertama mengapa bersikap gengsi bisa merugikanmu karena pada saat kamu memiliki sikap tersebut, kamu akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan diri. Hal ini jelas bisa terjadi karena gengsi membuatmu berpikir bahwa kamu sudah sangat pintar sehingga tidak memerlukan pembelajaran yang baru dalam hal apapun.
Kamu juga akan berpikir bahwa apa yang sudah kamu dapatkan lebih dari orang lain sehingga kamu enggan mempelajari hal-hal baru yang sebenarnya bisa mengembangkan dirimu lebih baik. Tentunya bukan orang lain yang merugi, namun diri kamu sendiri. Kamu secara tidak langsung menutup kesempatan diri untuk berkembang menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
2. Tidak Bisa Menghargai dan Menikmati Proses
Alasan kedua mengapa bersikap gengsi akan merugikanmu karena pada saat kamu merasakan gengsi, setiap proses yang sedang kamu jalani tidak bisa kamu nikmati. Kamu bahkan bisa merasa tersiksa dengan hal tersebut. Hal itu terjadi karena kamu berpikir apa yang sedang kamu jalani sekarang bukanlah yang terbaik untukmu karena kamu merasa bia mendapatkan lebih.
Akhirnya yang terjadi adalah keterpaksaan untuk berkompromi dengan keadaan hanya karena rasa gengsi yang amat tinggi pada dirimu. Jika kamu mau menurunkan sedikit saja standar hidupmu dan menikmati proses yang sedang kamu jalani saat ini, kamu akan mampu menghargainya sebagai suatu bagian hidup untuk mengarah pada hal baik lainnya yang sedang menunggumu didepan.
3. Cara Berpikir yang Dangkal
Berikutnya, alasan mengapa bersikap gengsi dapat merugikanmu karena hal itu akan berpengaruh terhadap cara piker atau pola pikir. Gengsi membuatmu bisa menjadi seseorang yang tidak realistis dengan menganggap standar terbaik adalah standar yang sesuai dengan pemikiranmu.
Kamu tidak akan bisa bekerja dan membangun relasi yang baik dengan banyak orang ketika kamu memiliki sikap gengsi ini karena pola pikirmu terkungkung dan tidak mau menerima perubahan. Padahal belum tentu apa yang menurutmu terbaik itu juga terbaik bagi orang lain. Maka dari itu, agar kamu memiliki pola pikir yang terbuka, sebaiknya jauhi sikap gengsi.
4. Menyiksa Diri Sendiri
Ada banyak hal sederhana dan simple yang sebenarnya bisa membuatmu bahagia jika kamu tidak memelihara gengsi. Hidup itu tidak sulit, yang mempersulit adalah gengsi. Hidup itu tidak mahal, yang mahal adalah gengsi. Percaya atau tidak, gengsi hanya akan membuatmu menikam diri sendiri dari dalam.
Bahkan mungkin hal yang tidak kamu sadari ketika kamu banyak menyepelekan hal-hal baik hanya karena gengsimu semata. Jika sudah begini maka yang akan merugi adalah dirimu sendiri. Kamu akan mempersulit diri dengan standar hidup tinggi yang bisa jadi tdiak sesuai dengan kemampuanmu dan akhirnya tidak bisa bahagia.
5. Menjadi Pribadi yang Haus Pengakuan
Terakhir, alasan mengapa bersikap gengsi dapat merugikanmu karena kamu berpotensi menjadi pribadi yang haus akan pengakuan. Salah satu hal yang mendorong asumsi ini ketika kita melihat aktivitas banyak orang di media sosial. Media sosial yang pada awalnya ditujukan untuk mempermudah komunikasi dan saling berbagi kini berubah menjadi ajang untuk unjuk diri sehingga kita mendapat pengakuan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Bahkan tidak jarang banyak orang rela memertahankan gengsi di media sosial lalu melakukan hal-hal yang sebenarnya itu diluar kemampuannya. Tentu yang terjadi bukannya kebahagiaan yang baik melainkan kepalsuan yang bisa memancing rasa iri dengki orang lain. Jika sudah begini maka yang merugi bukan hanya dirimu tetapi juga orang lain.