Bali yang mayoritas agama Hindu, memiliki kepercayaan beragama yang sangat kental, memiliki berbagai macam tata cara untuk bisa menghubungkan rohani dengan sang Pencipta. Termasuk juga kepercayaan membersihkan diri dengan cara jasmani dan rohani, umat Hindu memiliki tata cara dinamakan melukat atau meruwat. Di Bali sendiri ada sejumlah pura yang dipercaya oleh umat Hindu sebagai tempat untuk melukat.
Informasi tentang pura tempat atau genah melukat di pulau Dewata Bali ini kami kemas, karena banyak warga Bali yang memerlukan informasi mengenai tempat-tempat untuk melukat atau meruwat tersebut, ada banyak tempat di Bali, tetapi dalam halaman ini kami kemas beberapa informasi saja, sehingga setidaknya bisa membantu mereka yang memerlukan informasinya.
Pura Atau Tempat Suci Genah Melukat Di Bali
1.Tirta Empul Tampak Siring
Tempat melukat di areal suci pura Tirta Empul Tampak Siring ini menjadi salah satu tempat yang paling populer di pulau Dewata Bali, lokasinya di desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Gianyar – Bali. Sumber mata air alam tersebut ditampung dalam sebuah kolam penampungan kemudian dialirkan ke tempat pemandian melalui sejumlah pancuran. Tempat atau genah melukat di Tirta Empul ini dipercaya bisa membersihkan kotoran jasmani maupun rohani, menghilangkan sehananing mala. Sehingga segala hal yang bersifat negatif dalam tubuh bisa dinetralisir. Pura Tirta Empul Tampak Siring, memiliki kisah unik yang berhubungan dengan raja Mayadenawa, raja lalim tersebut akhirnya tewas di tangan Dewa Indra. Tirta Empul selain sebagai tempat atau genah melukat juga merupakan salah satu objek wisata populer di pulau Bali.
2.Pura Campuhan Windhu Segara
Tempat penglukatan atau genah melukat ini terletak di pantai Padang Galak Sanur, Denpasar Timur. Bangunan suci pura Campuhan Windhu Segara ini mulai dibangun tahun 2005 dipercaya untuk menyembuhkan penyakit, pura ini dibangun dan digagas oleh Jro Mangku Gede Alit Adnyana, beliau sebagai pendiri dan penemu pura setelah 108 hari pergi ke tengah hutan melakukan tapa, brata dan yoga semadi sekarang diberi gelar Mahaguru Altreya Narayana. Sang Mahaguru yang sempat putus asa karena penyakit gagal ginjal, mendapat petunjuk dan pewisik untuk mendirikan pura ini, setelah dipenuhi beliau sembuh sedia kala sampai saat ini. Melukat di Pura Campuhan Windhu Segara, ada 3 tempat urutan melukat yang pertama di ajeng pelinggih Betara Wisnu sekaligus melukat dengan bungkak, di air campuhan tepi pantai dan di pura beji.
3.Pancoran Tirta Sudamala
Lokasi dari tempat penglukatan atau genah melukat ini berada di pinggir sungai desa Sedit, Bebalang, kabupaten Melukat di tempat ini diyakini bisa mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh hal-hal mistis, melebur segala kekuatan ilmu hitam, sehingga segala kekuatan negatif bisa lebur dan segala mala (kotoran) dalam tubuh bisa hilang, Pancoran Tirta Sudamala ini bisa menjadi tujuan alternatif untuk menemukan kesembuhan penyakit anda. Di tempat ini dilakukan beberapa kali prosesi melukat, penglukatan pertama dimulai dari 3 buah sumber mata air (kelebutan) di sungai, selanjutnya menuju ke 9 buah pancoran setinggi sekitar 3.5 meter yang dinamakan pancoran Dewata Nawa Sanga dan penglukatan yang terakhir menuju ke 3 buah pancoran kecil. Tata cara melukat di tempat ini diarahkan oleh Jro Mangku
4.Pura Luhur Tamba Waras
Pura ini terletak di Penebal, Tabanan, diyakini sebagai gudangnya obat secara niskala, sehingga banyak warga Hindu yang datang ke tempat ini untuk memohon pengobatan dan kesembuhan, seperti namanya berasal dari kata Tamba yang artinya obat dan Waras berarti sembuh. Proses ritual dan memohon pengobatan, pemedek terlebih dahulu melakukan penglukatan di tempat atau genah melukat yang berupa tujuh buah pancuran yang dikenal dengan Pancoran Sapta Gangga, mulai proses penglukatan terkadang mereka yang memang terjangkit penyakit dari perbuatan mistis tidak jarang langsung trans atau kesurupan, bahkan ada yang muntah-muntah pertanda ada reaksi dalam tubuh manusia setelah melakukan proses penglukatan. Selanjutnya anda melakukan persembahyangan, dan oleh jro mangku anda akan di kasi obat untuk diminum dan juga dioleskan pada kulit.
5.Penglukatan Pancoran Solas
Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Pura Taman Mumbul Sangeh, kalau dari arah Denpasar sekitar 100 meter sebelum objek wisata Sangeh dan belok kanan. Tempat atau genah melukat ini dipercaya menetralisir berbagai kekuatan jahat yang ada dalam tubuh manusia, baik itu karena pengaruh mistis orang lain ataupun karena sifat pribadi yang secara alami dimiliki oleh manusia. Seperti namanya terdapat 11 buah pancoran dalam sebuah areal permandian, airnya jernih dan segar berasal dari mata air alami. Sebelah pancoran tersebut sebagai lambang atau simbol dari kekuatan Tuhan yaitu simbol dari Dewata Nawa Sanga ditambah lagi pancoran Dewi Saraswati dan Dewi Gangga. Pancoran Dewi Saraswati sendiri sebagai lambang dan simbul dari sumber ilmu pengetahuan dan Dewi Gangga diyakini sebagai
6.Pura Pajinengan Agung Tap Sai
Pura ini terletak di kaki Gunung Agung, nama Tap Sai yang disematkan di Pura Pajinengan Agung ini berasal dari kata metapa sai-sai atau tempat orang bertapa dan disingkat menjadi Tap Sai, lokasi pura di tengah hutan desa Pempatan Rendang, alamnya tenang da sepi jauh dari pemukiman penduduk, sehingga memang tempat ini akan ideal sekali untuk melakukan meditasi atau perenungan diri. Di kawasan Pura Tap Sai juga terdapat pura Beji, sebagai tempat melukat atau membersihkan rohani kita, agar dibersihkan dan dijauhkan daru pengaruh-pengaruh negatif. Ada sejumlah pelinggih di kawasan pura, tempat persembahyangan pertama adalah palinggih Ratu Penyarikan Pengadang-adang yang letaknya paling bawah, kemudian ke pelinggih Ratu Gede Mekele Lingsir, berikutnya ke pelinggih Widyadara-widyadari, Pengayengan Dalem Ped, ke Pura Beji Tempat atau genah melukat, ke pelinggih Ganesha baru kemudian ke pelinggih utama di Pura Pajinengan Tap Sai.
7.Beji Waringin Pitu
Tempat atau genah melukat di Bali ini berada Br. Celuk, desa Kapal, kecamatan Mengwi, Badung. Ckup dekat dengan pusat kota Denpasar. Seperti namanya Beji Waringin Pitu, kata “beji” adalah berarti tempat pemandian,”waringin” berarti pohon beringin sedangkan “pitu” berarti tujuh yang merujuk pada 7 buah pancuran, memang tempat ini merupakan sebuah pemandian suci yang terdiri dari 7 buah pancuran yang terletak di bawah pohon beringin yang umurnya sudah ratusan tahun. Behi Waringin Pitu ini terletak di pinggir sungai Yeh Penet, suasananya tenang dan nyaman. Di tempat inilah dipercaya sebagai tempat untuk meruwat (melukat) dari kemalangan diri dan pengobatan. Pura di Beji ini diyakini sebagai linggih dari Ida Ratu Manik Galih, beliau dipercaya memiliki kuasa dalam pengobatan atau metetambaan.
8.Pura Dalem Pingit Sebatu
Tempat atau genah melukat ini berada di dasar lembah, berupa air terjun dengan aliran dan debit airnya cukup besar. Dikenal dengan nama Pura Dalem Pingit Lan Kusti, di tempat ini dipercaya untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh ilmu hitam. Ada hal unik yang terjadi saat anda melukat di sini. Jika orang tersebut memiliki penyakit atau jiwanya sedang kotor, maka guyuran air yang mengenai tubuh akan berwarna keruh, aliran airnya berwarna seperti bilasan air besar. Fenomena ini tentu sangat menarik, karena bisa dilihat oleh kasat mata. Aliran air tersebut dipercaya karena pengaruh hal-hal negatif dalam tubuh. Air terjun di desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang ini awalnya ditemukan oleh turis asing dan sekarang sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai genah melukat.
9.Pura Batu Pageh
Lokasi pura di Banjar Kangin, desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kab. Badung. Lokasinya sendiri berada pada sebuah tebing di goa, goa tersebut berada pada ketinggian 10 meter, sehingga perlu menaiki tangga. Goa tempat pelinggih di Pura Dalem Batu Pageh ini memang tampil unik dan menarik termasuk juga dihuni oleh ratusan kelelawar. Dari mulut goa anda bisa menyaksikan keindahan alam laut pantai Batu Pageh yang terletak di bawahnya. Jika anda bersembahyang ke sini, pura pertama yang akan temui adalah pura Taman yang berada di pelataran parkir, kemudian dilanjutkan meniti anak tangga dan bertemu pelinggih pura Kepandean, baru kemudian anda sampai di Pura Dalem Batu Pageh.
10.Pura Siwa
Tempat melukat berikutnya yang sekarang cukup populer adalah di Pura Siwa, kawasan suci yang terdapat patung Dewa Siwa setinggi 10 meter ini, menjadi sebuah tempat yang baru populer. Dikenal juga dengan nama Pura Siwa Budha, lokasinya di dataran tinggi lereng Gunung Batukaru kawasan desa Pujungan, 100 meter sebelum pura Siwa juga terdapat Pura Malen. Dari kawasan ini suasana alamnya tenang dan asri, menyuguhkan pemandangan lembah dan perbukitan yang cantik. Tidak mengherankan Pura Siwa ini menjadi tujuan ideal bagi mereka yang ingin melakukan meditasi. Selain patung dewa Siwa, di pelataran pura terdapat Lingga Yoni yang merupakan lambang kesuburan, di tempat ini juga warga bisa memohon anugerah sesuai keinginan, terutama lagi mereka yang ingin memohon anak. Di kawasan pura Siwa juga terdapat penglukatan Brahman yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
11.Pura Goa Peteng Alam
Tempat melukat yang terletak di Jimbaran Bali ini dikenal dengan nama Pura Tunjung Mekar atau Goa Peteng Alam, seperti namanya untuk menuju tempat melukat memasuki sebuah goa menuruni puluhan anak tangga untuk menuju dasar goa, sehingga tempat tersebut memang benar-benar gelap, walaupun anda datang pada siang hari, sehingga lampu penerangan wajib anda bawa. Melukat (meruwat) di Pura Goa Peteng sendiri dipecaya dan diyakini warga bisa menyembuhkan penyakit atau hal-hal negatif pada tubuh manusia. Lokasi pura ini berada di tanah lapang, yang sekitarnya cukup sepi, memasuki pelataran pura, terlihat pohon beringin besar, memasuki goa ada pelinggih, tempat anda bersembahyang pertama, baru kemudian masuk dan menuruni anak tangga. Ada dua buah di tempat ini yang satunya untuk melukat dan satunya lagi untuk nunas tirta.
12.Taman Beji Samuan Carangsari
Keberadaan tempat melukat ini tergolong yang terbaru di pulau Dewata Bali, padahal tempat melukat ini diperkirakan sudah berumur tua, sudah ada sejak lama dan merupakan peninggalan Bali Kuno, tetapi baru ditemukan oleh warga, di kawasan ini pelinggih siwa-Budha di pura Dalem dan kuburan etnis Tionghoa di desa Carangsari, ini menandakan sudah akulturasi budaya Hindu dan Tionghoa dari jaman dulu. Pura Taman Beji samuan terletak di desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Tempat melukat di kawasan Pura Taman Beji ini di pinggir sungai Yeh Penet yang mengalir jernih. Pada bagian atas terdapat mata air alam serta kolam air penampungan, dengan pesona alam indah dan menarik. Sehingga Taman Beji Samuan di Carangsari menjadi tujuan wisata religi yang cukup populer saat ini.
13.Pura Goa Giri Putri Nusa Penida
Tempat atau genah melukat ini berada di Pulau Nusa Penida, untuk datang ke lokasi perlu transportasi laut dari Bali, bisa dengan kapal cepat atau fast boat. Seperti namanya pura Goa Giri Putri, terdapat sejumlah pelinggih yang terdapat dalam sebuah goa, sehingga goa tersebut tergolong cukup luas, goa ini tembus berada dalam sebuah bukit, pintu masuknya kecil melalui celah batu seukuran orang dewasa, tetapi pintu keluarnya di seberang cukup besar. Salah satu pelinggih yang berada di tengah goa adalah pelinggih Dewi Gangga, tempat ini dipercaya untuk genah melukat agar secara lahir batin manusia tersebut terlepas dari hal-hal negatif, membersihkan mala dan meminta berkat kesembuhan (pengobatan). Di Pura Goa Giri Putri banyak yang memohon anugerah berupa kekuatan magis.
14.Pura Kereban Langit
Pura ini tergolong unik, lokasinya di desa Sading, Kec. Mengwi, Badung, terletak dalam sebuah goa. Nama pura tersebut berasal dari kata “kereb” yang berarti atap dana “langit” berarti langit, jadi pura yang beratapkan langit. Lalu bagaimana dalam sebuah gua beratapkan langit, itu dikarenakan di atas langit-langit gua tersebut terdapat lubang tembus ke atas menghadap langit. Di kawasan pura Kereban Langit ini juga terdapat beji dengan 5 buah pancuran, di tempat inilah para pemedek melukat terlebih dahulu sebelum memulai persembahyangan di areal utama dalam goa. Pura Kereban Langit ini dipercaya oleh warga sebagai tempat untuk memohon anak atau keturunan. Di dalam goa tersebut selain terdapat sejumlah pelinggih, juga terdapat Tirta yang dinamakan Tirtha Salaka.
15.Pura Geger Dalem Pemutih
Lokasi Pura Geger Dalem Pemutih ini di desa adat Peminge, kawasan Nusa Dua Selatan, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung. Pura ini terletak di atas tebing, berlatar belakang pemandangan alam laut yang indah. Pura ini juga sebgai jejak dari perjalanan spiritual Dang Hyang Nirartha, diceritakan sebelum perjalanan beliau ke Uluwatu, sempat singgah di sini untuk beristirahat dan melakukan tapa semadi. Keberadaan Pura Dalem Pemutih tersebut berkaitan juga dengan babad Dalem Pemutih yang menceritakan petinggi kerajaan yang bernama Dalem Petak Jingga yang bersengketa dengan raja Gelgel, yang akhirnya hengkang dan sampai di tempat ini. Di sebelah Selatan pura masih dalam satu kawasan, terdapat juga pura Beji yang menjadi tempat atau genah melukat.
16Pura Pucak Watu Geni
Pura tempat melukat di Bali ini terletak di tengah kota Denpasar, tepatnya di Jalan Buluh Indah, kemudian masuk ke jalan Nuansa Indah Selatan. Walaupun Pura Pucak Watu Geni terletak di tengah Kota Denpasar dan sangat mudah diakses, namun namanya belum begitu populer, padahal pura ini memiliki sejumlah keunikan sehingga membuatnya cukup fenomenal, seperti ada sebuah guci dari batu yang terletak di pelataran utama pura, guci tersebut berisi air abadi yang tidak pernah habis, selain itu cikal bakal pura ini karena ditemukan batu yang panjangnya sekitar 5 meter, yang konon ujungnya mengeluarkan api sehingga dinamakan Pucak Watu Geni, bahkan sampai sekarang di saat piodalan atau pujawali batu tersebut masih mengeluarkan asap. Lokasi pura memang berada di antara perumahan warga namun nuansa religius di tempat ini sangat kental.
Demikian informasi sejumlah pura atau tempat suci yang digunakan sebagai tempat atau genah melukat di Bali, dipercaya bisa untuk membersihkan bada jasmani dan rohani, menghilangkan kekuatan negatif dalam tubuh, tentunya juga untuk memohon anugerah keselamatan, baik itu memohon kesembuhan, kekuatan magis dan bahkan untuk memohon anak ataupun keturunan. Semuanya tentu berdasarkan keyakinan dan kepercayaan dari masing-masing individu dengan didasari rasa bakti yang tulus ikhlas.