Padahal Adem, Tapi Kenapa sih Tidur dengan Kipas Angin Bahaya untuk Kesehatan?

Padahal Adem, Tapi Kenapa sih Tidur dengan Kipas Angin Bahaya untuk Kesehatan?
© Shutterstock
Sering melakukannya juga?

Sebagian orang mungkin memilih menggunakan kipas angin atau AC untuk membantu menjaga suhu ruangan supaya tetap sejuk. Dengan adanya kipas angin, biasanya dianggap membuat tidur lebih nyenyak dan nyaman.

Tapi ada juga nih yang beranggapan bahwa kebiasaan ini justu bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Mulai dari paru-paru basah, dehidrasi, hipotermia, sampai kekurangan oksigen. Apa bener tidur dengan kipas angin sefatal ini?

Sering melakukannya juga?  Sebagian orang mungkin memilih menggunakan kipas angin atau AC untuk membantu menjaga suhu ruangan supaya tetap sejuk. Dengan adanya kipas angin, biasanya dianggap membuat tidur lebih nyenyak dan nyaman.  Tapi ada juga nih yang beranggapan bahwa kebiasaan ini justu bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Mulai dari paru-paru basah, dehidrasi, hipotermia, sampai kekurangan oksigen. Apa bener tidur dengan kipas angin sefatal ini?  Keresahan ini sebenarnya bermula dari negara Korea Selatan. Desas-desus perkara kipas angin dimulai pada tahun 1970-an, saat pemerintah Korea mengalami krisis energi sehingga memutuskan untuk menyebar isu supaya warganya menghemat listrik.  Terlepas dari itu, budaya lain juga punya kisahnya sendiri mengenai penyakit yang disebabkan oleh kipas angin. Mulai dari orang-orang di Italia sering mengenakan syal di leher agar tak terserang leher kaku hingga penduduk Ceko percaya bahwa angin dari AC bisa menyebabkan rematik.   Kalau di Indonesia sendiri, pastinya kamu pernah mendengar bahwa tidur dengan kipas angin bisa memicu paru-paru basah dan masuk angin. Padahal kedua istilah ini nggak ada dalam dunia kedokteran.   Lalu kenapa tidur dengan kipas angin bisa berbahaya?  Sebenarnya yang membuat bahaya adalah hembusan angin yang menyebar partikel-partikel debu yang bisa berpotensi menyebabkan alergi. Hembusan angin yang terlalu kencang juga membuat kulit dan mata kering. Lebih parahnya lagi ini bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan, seperti faringitis, pneumonia, rhinitis (radang hidung), dan bronkitis.  Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan rumah dan ruangan. Nggak ada salahnya kok tidur dengan kipas angin, asalkan kipas dan ruangan sekitar bersih, serta jarak kipas yang nggak terlalu dekat.  Semoga informasi ini bermanfaat!
Tidur dengan Kipas Angin © shutterstock
Keresahan ini sebenarnya bermula dari negara Korea Selatan. Desas-desus perkara kipas angin dimulai pada tahun 1970-an, saat pemerintah Korea mengalami krisis energi sehingga memutuskan untuk menyebar isu supaya warganya menghemat listrik.

Terlepas dari itu, budaya lain juga punya kisahnya sendiri mengenai penyakit yang disebabkan oleh kipas angin. Mulai dari orang-orang di Italia sering mengenakan syal di leher agar tak terserang leher kaku hingga penduduk Ceko percaya bahwa angin dari AC bisa menyebabkan rematik.

Kalau di Indonesia sendiri, pastinya kamu pernah mendengar bahwa tidur dengan kipas angin bisa memicu paru-paru basah dan masuk angin. Padahal kedua istilah ini nggak ada dalam dunia kedokteran.

Lalu kenapa tidur dengan kipas angin bisa berbahaya?
Tidur dengan Kipas Angin © shutterstock
Sebenarnya yang membuat bahaya adalah hembusan angin yang menyebar partikel-partikel debu yang bisa berpotensi menyebabkan alergi. Hembusan angin yang terlalu kencang juga membuat kulit dan mata kering. Lebih parahnya lagi ini bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan, seperti faringitis, pneumonia, rhinitis (radang hidung), dan bronkitis.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan rumah dan ruangan. Nggak ada salahnya kok tidur dengan kipas angin, asalkan kipas dan ruangan sekitar bersih, serta jarak kipas yang nggak terlalu dekat.

Semoga informasi ini bermanfaat!
sumber via diadona