Wanita hebat itu adalah ibu; memiliki ibu adalah karunia yang luar biasa. Mulai dari saat mengandung kita, melahirkan, memberi ASI hingga masih harus bekerja demi menafkahi anak-anaknya. Perjuangan ibu sangatlah keras; untuk itu kita harus menghormati dan menghargai ibu kita. Sebuah keputusan yang sangat sulit mulai menghantui pikiran; saat belum terpikir untuk menikah sebagai wanita akan sah-sah saja untuk mengejar karir bahkan melakukan studi lanjutan ke yang lebih tinggi. Namun, saat mau menikah pertanyaan ini akan menghampiri wanita; sudah siapkah menghadapi kisah baru? Untuk kedepannya tetap menjadi wanita karir atau menjadi ibu rumah tangga saja toh calon suami sudah bekerja untuk apa menjadi wanita karir.
Nah, apa yang kamu putuskan tentang hal ini? Sebaiknya keputusan terbaik apa sih yang diambil, haruskah banting setir menjadi ibu rumah tangga dadakan? Khawatir gak bisa jadi ibu rumah tangga lantaran gak bisa masak? Sejumlah pertanyaan-pertanyaan lain yang meresahkan pun akhirnya muncul satu demi persatu. Hmmm… bila kamu bingung bagaimana memutuskan jawabannya, yuk coba lihat beberapa faktor dibawah ini dan cek apakah ini sesuai dengan kamu.
Umur yang masih terbilang muda
Rencananya di umur ke- 24 ini kamu akan menikah tepat di bulan tanggal kelahiranmu, wah congratulation ya, sist ^^. Dengan faktor umur yang masih muda, alangkah baiknya untuk tidak melakukan resign dini bila kamu saat ini bekerja di sebuah perusahaan atau meninggalkan begitu saja usaha bisnis yang sekarang sedang kamu rintis. Mengapa? toh kan suami bekerja dengan penghasilan atau gaji yang besar. Begini ladies, bila sudah menikah semuanya akan berbeda. Kebutuhan ditanggung oleh kalian berdua, bersyukur masih ada orang tua yang bisa membantu kamu. Namun, apabila orangtua sudah melepaskan kamu bagaimana? Apakah dengan mengandalkan gaji suami kamu nanti saja cukup? Think about it again.
Ekonomi yang terbilang bagus
Bila kamu sudah merasa aman, kebutuhan ekonomi sudah tercukupi (bisa dibilang sudah bagus) dan kamu ingin fokus menjadi ibu rumah tangga tidak ada masalah; karena tujuan ibu paling besar adalah mendidik, merawat anak-anaknya hingga tumbuh dewasa. Mulai belajar mengelola ekonomi keluarga; ini adalah tantangan awal untuk kamu. Namun, bila kalian masih terkendala ekonomi, ingin menjadi ibu rumah tangga sekaligus punya penghasilan maka memulai bisnis rumahan adalah satu-satunya pekerjaan yang sesuai untuk kamu. Belajar bisnis online plus menjadi ibu rumah tangga kenapa tidak? Selama kamu masih mampu dan bisa menjalani keduanya dengan baik, lanjutkan.
Passion
Memiliki passion sedari muda ingin menjadi selebriti chef namun ingin juga menjadi seorang ibu rumah tangga, bisa gak ya? Pastinya tetap bisa, saat dirumah saja, passion keahlian memasak kamu bisa ditingkatkan. Sering-seringlah membaca buku, melihat konten resep masakan, video masakan yang bisa menjadi inspirasimu. Jangan lupa untuk share resep bikinan ala kamu sendiri dengan memanfaatkan media sosial. Cara ini bisa membuatmu jadi seorang youtuber dengan konten khas masak ala kamu. Bila kamu percaya diri dengan ini, maka passion dan keinginanmu segalanya akan tercapai.
Melanjutkan sekolah tinggi
Usia terbilang masih muda dan sudah menikah; memiliki keinginan untuk kuliah atau justru ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat pascasarjana, bolehkah? Boleh, seorang ibu yang berpendidikan tinggi tentu akan berpengaruh nantinya terhadap anak; nantinya anak akan memiliki kecerdasan yang sama atau bisa lebih dari ibunya. Pendidikan adalah hal yang terpenting sebagai pedoman hidup anak. Menjadi seorang ibu rumah tangga toh juga memiliki peran ganda kan? Intinya tetap berpikiran positif dan lakukan apa yang menurut kamu yakin bahwa kamu pasti bisa dan bisa.
Jabatan VS Status
Saat masih single kamu sudah bekerja hingga 3 tahun di perusahaan ini; terbilang kamu sudah memiliki jabatan yang sudah tinggi; otomatis kamu sudah karyawan tetap disini. Namun, status kamu kini sudah berubah; sudah ada suami dan ada calon anak di rahim kamu. Apakah harus meninggalkan jabatan yang sudah diraih ataukah harus bertahan disini? Nah, tanyakan kepada hati kecilmu bila pekerjaan ini aman untuk kesehatan bayi didalam perut kamu, kenapa tidak untuk melanjutkan. Namun, apabila kondisi kehamilan kamu lemah, mau tidak mau harus meninggalkan apa yang telah kamu raih selama ini. Yakinlah, akan ada rezeki tersendiri nantinya dimasa yang akan datang karena setiap anak membawa rezeki masing-masing ^^. Apapun keputusanmu, itu yang kamu yakini dan akan ada next rencana Tuhan untuk kamu.
Sudah saatnya untuk bullying tentang menjadi ibu rumah tangga maupun wanita karir itu dihentikan. Semua ibu pasti berharap yang terbaik untuk anak-anaknya nanti; tidak ada seorang ibu yang tidak ingin anaknya menjadi sukses di masa depan kelak. Mau jadi ibu rumah tangga maupun wanita karir atau malah keduanya pun itu sama-sama pengorbanan sebagai ibu. Semua punya permasalahan dengan kondisi yang berbeda-beda setiap manusia. Anggap saja orang yang nyinyirin kamu adalah sebagai penyemangat kamu agar kamu bisa lebih baik dan lebih baik. Akan ada saatnya untuk menunjukkan kepada mereka, bahwa kamu bisa, kamu wanita hebat karena kamu selama ini bisa menjadi ibu yang hebat dan bisa mendidik anak-anak kamu dengan smart. Kuncinya adalah hadapi semua ini dengan sabar, terus think positive, maka semuanya akan baik-baik saja. Semangat ya mamah- mamah muda ^^.
Posting Komentar