Semakin Suami Memberi “Uang Lebih” Pada Istri, Astungkara Semakin Banyak Dan Lancar Rejeki Suami

Semakin Suami Memberi “Uang Lebih” Pada Istri, Astungkara Semakin Banyak Dan Lancar Rejeki Suami

Semakin suami memberi uang lebih kepada istri semakin banyaklah rejeki suami, percaya nggak? Aku percaya karena aku sudah membuktikannya, Maka jangan heran kalau rezekimu segitu-gitu aja, semakin banyak kita mengeluarkan rejeki apalagi ke jalan yang benar. Maka Astungkara, Ida Hyang Widhi akan melipat gandakan setiap harta yang kita keluarkan.

Pergunakanlah hartamu sebaik mungkin dan berbagilah karena berbagi tak pernah rugi, dengan berbagi kita akan mendapatkan keuntungan yang berlipat lipat, bagi yang enggak percaya silahkan di coba maka kamu akan merasakan hasilnya, apalagi untuk Istri!

Untuk para suami jangan pelit sama istri ya.. kalau mau rejekimu lancar terus. karena menafkahi anak istri juga salah satu bentuk keharusan. Dengan bekerja untuk keluarga yang disandarkan pada niat yang baik serta tulus, seseorang akan memperoleh pahala yang tak terhingga, percayalah.

Disisi lain, ada seseorang yang enggan mencari nafkah buat keluarganya, sehingga keluarganya mengalami kesusahan dan terlunta-lunta, maka mengecam dengan keras penyelewengan yang dilakukan suami atas anak-istrinya dengan meremehkan tanggung jawab untuk menafkahi keluarga.

Tanggung jawab itu harus dipenuhi seorang kepala keluarga agar mereka tidak sampai merendahkan martabat dirinya. Tapi kita juga perlu memperhatikan sifat istri yang melancarkan rezeki suami lho. Ada beberapa keterangan tentang sifat istri yang mendatangkan rezeki bagi suami.

Wanita yang taat pada suami akan membawa rumah tangga menuju surga, menuju ketentraman. Rumah tangga yang tentram, nyaman, bahagia adalah rejeki yang sangat berharga. Rumah tangga yang dinahkodai suami yang baik didampingi istri yang baik pula akan menjadikan rumah tangga itu bahagia, menghasilkan anak-anak yang baik pula, mendapatkan keterangan sinar Suci Hyang Widhi.

Sepanjang perintah suami tidak bertentangan dengan agama, maka istri wajib mentaatinya. Ketaatan seorang istri pada suaminya akan membuat hati suami tenang dan damai dan bisa menjalankan kewajibannya mencari rejeki yang halal untuk keluarga. Akan halnya wanita yang berkarier di luar rumah bisa tetap bekerja sepanjang suaminya mengizinkan dan kewajibannya untuk menjaga diri dengan baik di tempat kerja.

“Laki-laki adalah pemimpin atas wanita karena Ida Hyang Widhi telah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya. Maka wanita-wanita yang baik adalah yang taat lagi memelihara diri di belakang suaminya.

Wanita yang melayani suaminya dengan baik.
Tugas utama istri adalah menjalankan tugas rumah tangga dengan sebaik-baiknya, melayani suami dengan baik serta mendidik anak-anaknya. Istri yang baik berusaha melayani suaminya dengan baik seperti menyiapkan makanannya, menyiapkan keperluannya, memenuhi kebutuhan biologisnya, menjaga perasaan suaminya jangan sampai suaminya terluka karena sikapnya.

Wanita yang demikian akan menjadi kesayangan suaminya dan bisa menjadi partner yang baik dalam mewujudkan rumah tangga yang sakinah dan menarik hal-hal positif dalam rumah tangganya, termasuk rejeki bagi suaminya.

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita baik adalah sifat wanita yang suka bersolek dan berhias, tapi wanita yang baik hanya berhias dan menampakkan perhiasan untuk suaminya. Wanita yang jika dipandang suaminya selalu menyenangkan dan tahu bagaimana menyenangkan suaminya. Wanita yang bahkan malaikat pun mendo’akannya akan memudahkan rejeki datang padanya.

Saat suami keluar mencari nafkah, istri yang ditinggalkan di rumah harus menjaga kehormatannya, menjaga dirinya dari tamu yang tidak pantas, membatasi keluar rumah jika tidak terlalu penting. Harta suami yang dititipkan padanya dipergunakan pada hal-hal yang bermanfaat dengan seizin suaminya. Wanita seperti ini memudahkan rezeki masuk ke dalam rumahnya sebagai upah dari ketaatannya kepada Ida Hyang Widhi dan kesetiaan pada suaminya.

Wanita ini tahu bagaimana menyenangkan hati suaminya. Menjaga sikap dan perilaku agar tidak menyinggung dan melukai perasaan suaminya. Dia selalu berusaha agar suaminya tidak marah padanya. Dia tidak akan pergi tidur dalam keadaan marah atau meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sampai memperoleh maafnya. Mengajak suaminya bercanda untuk menceriakan perkawinannya. Berusaha mendidik anak-anaknya dengan baik.

”Maukah kalian kuberitahu istri-istri yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya, dimana jika suaminya marah dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata ” Aku tak dapat tidur sebelum engkau Menggenggamku.

Istri seperti ini adalah istri yang dimudahkan rejekinya melalui tangan suaminya karena amalan dan kesetiaan pada suaminya,

Wanita yang menerima pemberian suami dengan ikhlas. Wanita yang tidak pernah mengeluh berapapun rejeki yang dibawa pulang suaminya. Selalu ikhlas menerima dan menghargai apapun yang diberikan suami kepadanya. Banyak disyukuri sedikit pun diterima dengan ikhlas. Wanita seperti ini adalah wanita yang mensyukuri rejekinya.

Hyang Widhi sudah menjanjikan bahwa jika kita bersyukur Dia akan menambah rejeki kita. Wanita yang bersyukur dan ikhlas rejekinya senantiasa bertambah baik kuantitas maupun keberkahannya yang akan diberi Hyang Widhi langsung padanya ataupun melalui suaminya.

Intinya, wanita yang bersyukur adalah wanita yang menerima semua kehendak Hyang Widhi padanya tapi tetap berusaha melakukan yang terbaik termasuk dengan mendoakan suami dan anak-anaknya agar sukses. Wanita ini tidak pernah putus do’a, tapi menjadikannya sebagai rutinitas hariannyq.

Wanita ini tahu bahwa rejeki suaminya akan ditambah dan diberkahi jika dirinya senantiasa melibatkan Ida Hyang Widhi pada langkah suaminya melalui doa-doa yang dipanjatkannya setiap hari.

Dan betapa beruntungnya seorang laki-laki jika bisa mendapatkan istri dengan ciri-ciri seperti di atas. Jika pun istri ternyata belum memiliki ciri-ciri seperti di atas adalah tugas suami untuk mendidik istrinya, karena istri adalah tanggung jawab suaminya dan Astungkara Hidup dalam rumah tangga bahagia.

Posting Komentar