Sumber Tribun-Bali.com |
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Bangli pada Selasa
dini hari menyebabkan dampak bencana di sejumlah titik.
Seperti di Desa Trunyan, dua unit Bale Pesandekan di
Pura Pancering Jagat dilaporkan rata dengan tanah. Robohnya bangunan beratap
genteng itu diketahuo sekitar pukul 01.00 Wita.
Camat Kintamani, I Wayan Bona saat dikonfirmasi Selasa
23 Februari 2021 tidak dipungkiri jika pada jam tersebut, cuaca di wilayah
sekitar memabng tergolong ekstrem. Bona yang juga warga Desa Trunyan ini tak
memungkiri jika cuaca ekstrem di Kintamani, sebelumnya telah diprediksi oleh
BMKG.
Namun diakui kondisi cuaca antara desa-desa diatas,
tidak separah dengan yang terjadi pada sejumlah desa yang berdekatan dengan
Danau Batur. Pasalnya, kondisi cuaca pada malam itu juga mengakibatkan
gelombang tinggi di perairan Danau Batur.
Selain itu, dua unit bangunan Bale Pesandekan di Pura
Pancering Jagat Desa Trunyan juga rata dengan tanah akibat dampak angina kencang.
Kendati tidak menyebabkan korban jiwa, namun robohnya bangun saka kutus itu
menyebabkan kerugian materiil mencapai ratusan juta rupiah.
Itu bangunan kembar. Warga Desa Trunyan lainnya, I
Ketut Jaksa mengatakan dua unit Bale Pesandekan ini merupakan bangunan baru
yang di bangun sekitar tahun 2014 silam. Panjang bangunan diperkirakan mencapai
6 meter.
Pasa diketahui roboh, pihaknya prajuru desa telah
melakukan pengecekan. Ia juga memastikan akan dilakukan upacara secara niskala,
sebab hal tersebut sesuai tradisi Desa Trunyan.
Sumber Tribun-Bali.com
Posting Komentar