Ilustrasi via https://instagram.com/dewikfebryanti |
Menjadi biasa sehari, dua hari, seminggu tanpa kabar. Tak sekalipun aku mengeluh.
Ketika yang lain sedang asyik berbagi waktu bersama.
Tak perlu khawatir, aku tak akan iri. Aku masih cukup kuat menahan rindu disini.
Aku masih menunggu pertemuan yang sudah menjadi bagian dari rencana-Nya, aku yakini pasti indah.
Tak perlu cemas, aku tak pernah merasa sendiri dan sepi disini.
Banyak hal sederhana yang aku lakukan dan itu sudah membuatku bahagia.
Seperti, mengucap namamu dalam hati saja rasanya seperti ada yang menyengat dalam aliran darahku.
Hey, aku baru kenal kamu separuh, tapi aku tak ingin kamu cepat berlalu.
Kamu telah membuatku percaya diri dan berani untuk melangkah pasti.
Kamu semakin membuatku semangat untuk segera menyelesaikan tugasku.
Kamu membuatku untuk tidak lupa tersenyum ketika bangun dipagi hari. Mengucapkan segala rentetan pengharapan di hari ini.
Menikmati hangatnya sinar matahari dan sejuknya angin pagi yang sayang untuk dilewati, seakan sudah menjadi ritual sehari-hari.
Kamu membuatku berkata, "Tidak ada yang tidak mungkin. Aku pasti bisa melakukannya."
Kamu mengajariku untuk tidak membenci kesalahan di masa lalu dan kamu membuatku belajar agar tidak melakukan kesalahan yang sama dimasa depan.
Kamu telah membuat aku yakin akan penantian ini.
Kamu yang membuat aku terus ingin menjadi lebih baik dan memantaskan diri.
Kamu yang sekarang membuatku bersyukur atas segala yang diberikan Tuhan padaku.
Kamu membuatku tak pernah lelah untuk terus dan terus menyelipkan namamu dalam Doa.
Aku pernah kehilangan orang yang aku sayangi selama hidupku.
Dan kamu hadir seperti harapan baru dalam hidupku.
Kamu seperti solusi pada masalah yang tak bisa ku atasi.
Kamu yang aku yakini sebagai pengganti, semoga kamu adalah takdirku.
Kamu yang masih separuh itu semoga bisa menjadi utuh.
Semoga kamu memang yang terbaik, yang dikirim Tuhan untukku.