Ilustrasi foto via https://instagram.com/apriaprilianii |
Karena bila sudah ada kebencian didalam hati, maka segunung kebaikanpun takkan pernah terlihat baik oleh mata kita, sebab saat benci sudah beersarang dihati, maka yang nampak besar dihadapan kita hanya amarah dan amarah.
Kebaikan Seseorang Takkan Ada Nilainya Dimata Kita, Saat Kebencian Masih Bersarang Dalam Hati
Ilustrasi foto via https://instagram.com/apriaprilianii |
Maka sudah tentu yang kita rasakan setiap harinya hanya perasaan amarah yang membabi buta, kita tidak akan pernah rela melihat orang yang kita benci hidup lebih bahagia, hingga akhirnya timbullah yang namanya sifat iri hati.
Sifat Tulus Seseorang Akan Selalu Kita Pandang Sebelah Mata, Saat Kita Tak Membersihkan Hati Kita Dari Yang Namanya Amarah
Ilustrasi foto via https://instagram.com/apriaprilianii |
Karena bila amarahmu terus berkepanjangan menderu didalam hati, maka sudah pasti kamu akan hidup dengan terus dalam keadaan membenci tidak karu-karuan.
Kita Akan Selalu Berburuk Sangka Pada Kebaikan Seseorang, Saat Kita Biarkan Akal Pikiran Berjalan Dengan Kebencian Yang Ada Dihati
Ilustrasi foto via https://instagram.com/apriaprilianii |
Sehingga setiap saatpun yang ada dihati kita hanya sebuah perasaan su’uddzan, semua gerak gerik orang lain akan terus mengusik pikiran kita untuk menyangka yang tidak-tidak.
Kita Akan Selalu Meremehkan Kebaikan Seseorang, Saat Hati Masih Terjangkit Dengan Namanya Dendam Yang Diawali Oleh Kebencian Yang Terus Menerus
Ilustrasi foto via https://instagram.com/apriaprilianii |
Maka saat kamu membenci redamkanlah dengan pikiran tenang dengan terus menyadarkan diri bahwa kitapun sama seperti ia yang kita benci, bisa melakukan kesalahan kapanpun dan diamanapun saja, sebab tak ada manusia yang sempurna didunia ini, yang luput dari salah dan dosa.
Semua Kebaikan Yang Dilakukan Orang Lain Akan Membuat Kita Semakin Membenci, Saat Hati Tak Pernah Menyadari Bahwa Membenci Adalah Tipu Muslihat Syetan
Ilustrasi foto via https://instagram.com/apriaprilianii |
Jika kita tak pandai meredakan amarah yang memuncak maka sudah pasti syetan akan semakin menyenangi perbuatan dosa yang kita lakukan, sehingga iapun akan semakin membuat kita terbuai dengan rasa benci yang menderu