Itrospeksi Diri Dulu, Sebelum Sibuk Ngurusi Hidup Orang Lain!

Itrospeksi Diri Dulu, Sebelum Sibuk Ngurusi Hidup Orang Lain!
Via https://instagram.com/gedelila
Seharian ini sudah berapa lama waktu yang dihabiskan untuk melihat akun media sosial orang lain? Sudah berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk mengintip kehidupan orang lain dan merasa iri? Ya, bagaimana ya hidup di era seperti ini memang sangat memudahkan kita untuk mengetahui kabar terbaru dari kehidupan orang lain.

Rasa iri melihat hidup orang lain yang terlihat lebih "wah" memang kadang sulit dihindari. Ada saja perasaan rendah diri. Terlebih ketika kita melihat orang-orang terdekat kita sudah lebih dulu sukes dan terlihat makin gemilang dengan kehidupan yang dimilikinya sekarang. Rasanya kita bagaikan serpihan debu yang tak ada nilainya sama sekali. Cuma memang kalau kita malah sibuk sendiri iri dengan kehidupan orang lain, hati dan jiwa kita bakal capek sendiri dibuatnya.

Hidup Kita Tak Akan Membaik dengan Sendirinya

Sudah terlalu banyak waktu yang kita habiskan untuk melihat kehidupan orang lain. Begitu banyak menit dan jam yang kita habiskan untuk melihat satu per satu foto dan postingan orang lain di media sosial. Lalu, saat kita merasa kehidupan kita sangat jauh di bawah kehidupan mereka, kita akan merasa rendah diri sendiri. Tapi terlalu lama memelihara rasa iri ini juga tak akan membuat hidup kita membaik dengan sendirinya.

Semakin Sering Membandingkan, Semakin Stres Pikiran

Di atas langit akan ada langit. Selalu ada yang terlihat lebih baik dan lebih bagus dari yang kita punya. Ada hal-hal yang tampak lebih menyenangkan dari semua yang kita miliki saat ini. Semakin sering membandingkan bisa membuat pikiran jadi stres sendiri.

Don't compare your beginning to someone else's middle, or your middle to someone else's end. Don't compare the start of your second quarter of life to someone else's third quarter.” ― Tim Hiller, Strive: Life is Short, Pursue What Matters

Yang Kita Lihat Pun Tak Selalu Seindah Kenyataannya

Apa yang ditampilkan orang di media sosial umumnya adalah hal-hal yang sudah dipilih dan "diseleksi" terlebih dahulu. Di balik senyuman pada sebuah foto bisa jadi ada perjuangan berat yang baru dilalui. Di balik mewahnya sebuah barang, bisa jadi ada hal-hal yang sudah lebih dulu dikorbankan. Yang tampak oleh mata tak selalu seindah kenyataan yang ada.

Tetap Ingat Kalau Ada Kehidupan Sendiri yang Perlu Diperjuangkan

Tak apa untuk sesekali melihat kehidupan orang lain sebagai motivasi. Melihat orang lain sukses bisa jadi inspirasi dan motivasi kita sendiri untuk bisa sukses dengan cara yang kita bisa. Setiap orang punya perjalanan dan perjuangannya masing-masing. Saatnya untuk kembali mengingatkan diri bahwa kita juga punya kehidupan sendiri untuk diperjuangkan.

Jangan sampai energi kita habis untuk hal yang sia-sia, ya. Kita masih butuh banyak energi dan kerja keras memperbaiki kehidupan kita saat ini. Gunakan waktu kita untuk hal-hal yang lebih produktif, bukan cuma melulu membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain.