Cara menghadapi mertua yang dibenci, tidak harus selalu dengan kekerasan. Berikut ini adalah 4 tips yang harus Anda coba di rumah.
Cara menghadapi mertua yang selalu ikut campur dalam pernikahan Anda, tidak harus selalu dengan kekerasan. Atau membuat pasangan harus memilih antara orangtua dan orang yang dinikahinya. Ada cara yang lebih bijak untuk melakukannya.
Menurut Dr. Terri Apter, seorang profesor di Universitas Cambridge, tantangan terbesar dalam berhubungan dengan mertua adalah: Menciptakan hubungan yang baik dengan mereka.
Hubungan Anda dengan suami/istri yang merupakan anak mereka, memiliki peranan penting yang bisa membuat hubungan dengan mertua menjadi buruk atau baik.
Apter mengatakan, biasanya orang menikah dengan harapan membentuk keluarga sendiri. Berkompromi dengan pasangan tentang saling menghormati, dan kesetaraan di dalam rumah tangga.
Namun Apter mengungkapkan, saat menikah mertua dapat membuat harapan-harapan tersebut sulit terwujud. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan mertua yang sering ikut campur dalam menentukan peranan suami istri dalam rumah tangga Anda.
Dalam pandangan mertua, apa yang Anda dan pasangan lakukan sebagai suami istri seringkali harus diuji. Tentu saja, ujian tersebut dilakukan untuk menilai sang menantu. Tujuannya untuk mengetahui, apakah menantu benar-benar orang terbaik untuk mendampingi anaknya.
Selain itu, seringkali mertua juga merasa terancam dengan keberadaan menantu. Takut dan cemas, posisinya dalam keluarga akan digantikan, dan hubungan dengan anak akan berubah setelah anaknya menikah dengan Anda.
“Saran saya, Anda harus menyadari ketakutan dan kecemasan mertua bahwa dirinya akan terpinggirkan dari kehidupan sang anak. Caranya dengan memberi keyakinan pada mertua bahwa hubungan keluarga tidak akan berubah meski anaknya menikah dengan Anda,” Dr. Apter memaparkan.
Selain itu, Anda juga bisa memperlihatkan apa yang paling Anda hargai dari mertua. “Tunjukkan bahwa Anda ingin belajar dari mereka. Hal ini sekaligus memberi pesan bahwa keberadaan menantu bukanlah ancaman, tapi sebuah ikatan kekeluargaan yang baru,” tambah Dr. Apter.
Cara menghadapi mertua yang selalu ikut campur, dengan memahami kecemasannya.
Tetapi jangan lupa untuk tetap menerapkan batasan. Mertua yang terlalu turut campur dalam urusan rumah tangga juga tidak baik. Misalnya dalam perkara mengasuh anak, orangtua tidak perlu tahu semua masalah Anda dan pasangan.
Cukup membuat mertua merasa dirinya tidak terpinggirkan, namun juga tidak menjadikan dia tempat bergantung pada setiap masalah yang muncul dalam rumah tangga Anda.
Tidak semua orang menyukai interaksi dengan mertua. Tapi dengan meminimalisasi ketegangan setidaknya Anda tidak perlu membenci orang yang telah membuat pasangan hidup Anda hadir di dunia. Jadi, cobalah berusaha dekat dengannya.
Menurut Dr. Apter, ada beberapa kesalahan besar yang bisa Anda lakukan pada mertua. Antara lain, mengabaikan keinginan dan kebutuhan mertua sepenuhnya. Atau, bertanya pada pasangan, apakah dia lebih memilih orangtuanya atau Anda seabagai pasangan hidupnya.
Serta berusaha menguasai pasangan sepenuhnya, dengan membuat mertua terlihat buruk dengan cara menjauhkannya dari kehidupan rumah tangga Anda.
Cara menghadapi mertua yang sering membuat kesal
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki hubungan dengan mertua yang terlanjur dibenci adalah dengan menunjukkan apresiasi, menunjukkan pada mertua bahwa hubungan Anda berdua bisa menjadi lebih baik, dengan catatan semua pihak mengerti batasan masing-masing.
Ini tipsnya:
- Jangan mengabaikan semua keinginan dan kebutuhan mertua
- Jangan pernah meminta suami/istri untuk memilih, antara orangtuanya dengan Anda
- Ubahlah hubungan persaingan dengan mertua menjadi sebuah kolaborasi antar anggota keluarga
- Tentu saja semua itu perlu kerja keras dan saling kompromi. Tapi yakinlah bahwa pada akhirnya hubungan baik ini akan menguntungkan bagi Anda.
Punya tips lain cara menghadapi mertua agar hubungan mertua dan menantu harmonis? Berbagi tipsnya di kolom komentar, yuk!