Foto via Kevin fairley |
Seperti kisah yang pernah kami kutip di Akun Facebook Prempuan Bali waktu lalu, berikut ini;
"Seorang anak menyuruh ibunya untuk menyiapkan air hangat untuk mandi, sang ibu pun dengan ikhlas melaksanakan apa yang diperintahkan oleh anaknya".
Dengan suara lembut Ibunya menyautkan, " ia nak sebentar ya'! Jangan terlalu lama ya Bu! Saya ada janji sama teman-teman, ujar sang anak. Tak lama setelah itu Ibunya selesai menyiapkan air hangat untuk buah hatinya itu. Tapi sang anak sedikit membentak, Kenapa Lama Banget sih...
Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, sang anak berpamitan kepada ibunya, "Bu saya keluar dulu ya, mau jalan-jalan sama teman. Mau kemana Nak? Tanya sang Ibu. Kan sudah aku bilang tadi, mau jalan-jalan sama teman-teman, kata sang anak sambil menggerutu dahinya. Malam harinya sang anak pulang dari jalan-jalan, sesampai di rumah ia merasa kesal karena ibunya tidak ada di rumah. Padahal perutnya sangat lapar dan tidak ada makanan apap pun di dapur.
Beberapa jam Ibunya pun pulang, Dan berkata, lah anakku kamu udah pulang? Sudah dari tadi! Ah.. ibu darimana saja sih? Saut sang anak. Ibu dari rumah tetangga nak, ada upacara di rumah tetangga. Ibu itu kalau keluar rumah seharusnya ibu itu masak dulu tau, kata si anak dengan suara lantang..
Begini nak, ibunya mencoba menjelaskan kepada anaknya sambil memegang tangan anaknya, tadi ibu itu ke rumah tetangga ada upacara, istri pak Ali meninggal, meninggal karena apa Bu? Padahal kan tidak ada sakit apa-apa ya Bu, saut sang anak.
Ibu juga kaget Nak, Istri Pak Ali Meninggal saat melahirkan, Seorang Ibu Itu Mempertaruhkan Nyawanya saat melahirkan anaknya. Sang Ibu menjelaskan, Ibu Itu bertaruh nyawa melahirkan Anaknya.
Hati sang Anak mulai terketuk dengan suara utuh dia bertanya, "itu artinya pada saat ibu melahirkanku apa juga begitu? Ibu juga merasakan Sakit yang luar biasa nak, saat melahirkan mu.
Saat itu ibu berjuang berjuang menahan sakit, tetapi lebih sakit saat ibu, sambil menangis dan tidak bisa berucap. Anaknya pun terus bertanya, kenapa Bu? Lebih sakit daripada apa? Saut sang anak.
Ibunya pun menjawab " sakit yang ibu dibandingkan melahirkanmu ibu rasakan saat kamu membentak ibu dengan suara lantang, sangat menyakitkan hati nak...
Si anak langsung menangis dan memohon ampun kepada Ibunya atas apa yang ia perbuat kepada ibunya.